Paket Lengkap Penilaian Ketersediaan Obat Sebelum Dan Sehabis Implementasi Jkn Pada Puskesmas Di Kabupaten Keerom Provinsi Papua


ABSTRAK: Ketersediaan obat di puskesmas sangat terkait dengan sistem pengelolaan obat yang harus didukung oleh sumber daya yang cukup dan berkesinambungan. Apalagi dengan pelaksanaan aktivitas JKN yang berpotensi meningkatkan kebutuhan obat di akomodasi kesehatan. Mengetahui citra ketersediaan obat pada puskesmas di KabupatenKeerom sebelum dan setelah JKN, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat padapuskesmas, merumuskan solusi untuk meningkatkan ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom. Metode penelitian yakni deskriptif. Data diperoleh melalui observasi dokumen obat puskesmas tahun 2012-2015, terhadap 35 jenis obat indikator, serta wawancara dengan pengelola obat dan kepala puskesmas, pengelola obat IFK dan kepala dinas kesehatan Kabupaten Keerom. Analisis data dilengkapi dengan gambar dan tabel. Serta uraian secara naratif. Ketersediaan obat pada puskesmas di Kabupaten Keerom sebelum dan setelah JKN, yakni sama yaitu dalam kategori aman, tetapi belum mencukupi kebutuhan puskesmas. Ketersediaan obat dengan DOEN/Fornas dan teladan penyakit belum sesuai standar, masih ditemukan obat rusak dan kadaluarsa di puskesmas, serta adanyapeningkatan waktu kekosongan obat setelah JKN, faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat selamaperiode tersebut, antara lain, seruan belum optimal, distribusi yang tidak cukup dan merata dari IFK, kurangnya SDM kefarmasian dan pemberian biaya distribusi obat, solusi yang diusulkan yakni peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi pengelola obat puskesmas, perencanaan kebutuhan SDM kefarmasian, pengadaan SIM persediaan obat, perencanaan obat terpadu dan penyediaan biaya distribusi yang cukup.
Kata kunci: ketersediaan obat, puskesmas, Keerom
Penulis: Ivonie Carolien, Achmad Fudholi, Dwi Endarti
Kode Jurnal: jpfarmasidd170715

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel