Paket Lengkap Pengujian Acara Antibakteri Sabun Cair Dari Ekstrak Kulit Daun Pengecap Buaya

Baca Juga:


    Abstrak: Tanaman pengecap buaya merupakan salah satu flora khas yang banyak ditemukan di tempat Pontianak, Kalimantan Barat. Tanaman ini mempunyai bab kulit daun yang bersifatantibakteri, antiinflamasi, dan tidak toksik. Sampai ketika ini, flora ini merupakan salahsatu dari 10 flora terlaris di dunia yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanamanobat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui acara antibakteri ekstrak kulit daun lidahbuaya dalam formulasi sabun cair terhadap beberapa basil patogen. Ekstrak kulit daun lidahbuaya dibentuk dengan cara maserasi memakai pelarut etanol. Selanjutnya, ekstrak tersebutdiformulasikan menjadi sediaan sabun cair. Evaluasi sediaan yang dilakukan mencakup investigasi organoleptis, penentuan nilai pH, bobot jenis dan tinggi busa. Pengujian acara antibakteri sabun cair dilakukan memakai metode difusi. Hasil penelitian mengatakan bahwa sabunyang dihasilkan berbentuk kental, berwarna putih kekuningan, berbau khas pengecap buaya, pH pada  hari ke-0, 7 dan 14 berturut-turut yakni 8; 8,9; dan 9,4, bobot jenis 1,033 g/ml, tinggi busa padamenit ke-5, 10 dan 15 yakni 76,92%, 19,23% dan 19,23%. Sabun cair ekstrak kulit daun lidahbuaya mempunyai acara antibakteri terhadap kelompok basil Gram faktual (Staphylococcusaureus, Staphylococcus epidermidis, Bacillus subtilis, dan Bacillus cereus) dan basil Gram negatif (Salmonella typhimurium, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia coli).
    Keywords: Aloe vera leaf peel extract; liquid soap; pathogenic bacteria
    Penulis: Rafka Sari, Ade Ferdinan
    Kode Jurnal: jpfarmasidd170507

    Artikel Terkait

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel