Penggunaan (Penulisan) Abjad Kapital Sesuai Eyd (Puebi)
PENGGUNAAN (PENULISAN) HURUF KAPITAL / BESAR SESUAI EYD (PUEBI) |
Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menerbitkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI ini disusun untuk menyempurnakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indone -sia yang Disempurnakan (PUEYD) .
Hurup Kapital sering disebut juga hurup besar. Dalam tata bahasa Indonesia penggunaan atau pemakaian hurup kapital atau hurup besar terkadang dianggap gampang namun dalam prakeknya masih banyak kesalahan. Perlu diingat bahwa bila kita akan menulis artikel resmi, laporan resmi dan lainnya yang berbahasa Indonesia, kita diwajibkan memakai hurup kapital atau hurup besar sesuai kaidah bahasa Indonesia. Salah satu kaidah penulisan / penggunaan atau pemakaian hurup kapital (hurup besar) yaitu EYD atau yang kini dikenal dengan istilah PUEBI.
Berikut ini Pedoman Penggunaan (Penulisan) Huruf Kapital / hurup besar Sesuai EYD (PUEBI) yang dikutip dari Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pedoman Penggunaan (Penulisan) Huruf Kapital Sesuai EYD (PUEBI)
1. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama awal kalimat .
Misalnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan final dalam satu jam.
2. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah
Wage Rudolf Supratman
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak digunakan sebagai abjad perta-ma nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt
(2) Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan abjad pertama kata yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru , dan van, atau abjad pertama kata tugas.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Charles Adriaan van Ophuijsen
Ayam Jantan dari Timur
Mutiara dari Selatan
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, “ Kapan kita pulang?”
Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
“Besok pagi,” kata dia, “mereka akan berangkat.”
Lanjutan Pedoman Penggunaan (Penulisan) Huruf Kapital / hurup besar Sesuai EYD (PUEBI)
4. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam A lquran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Tuhan
Allah akan menawarkan jalan kepada hamba- Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba- Mu ke jalan yang Engkau beri
rahmat.
5. a. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akade-mik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Haji Agus Salim
Imam Hambali
Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
Irwansyah, Magister Humaniora
b. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
Mohon izin, Jenderal.
6. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi , atau nama daerah .
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebu-dayaan
Gubernur Papua Barat
7. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa .
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
Lanjutan Pedoman Penggunaan (Penulisan) Huruf Kapital / hurup besar Sesuai EYD (PUEBI)
8.a. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama nama ta-hun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal
b. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama kejadian sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan:
Huruf pertama kejadian sejarah yang tidak digunakan sebagai nama tidak ditulis dengan abjad kapital .
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi .
Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Sungai Musi Pegunungan Himalaya
Teluk Benggala Tanjung Harapan
Terusan Suez Kecamatan Cicadas
Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun
Catatan:
(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital .
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau
(2) Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital .
Misalnya:
jeruk bali ( Citrus maxima)
kacang bogor ( Voandzeia subterranea)
nangka belanda ( Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis sanggup dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal banyak sekali macam gula, menyerupai gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempu -nyai fungsi yang berbeda.
Contoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.
Selain film Hongkong, juga akan diputar film India,
film Korea, dan film Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan.
Lanjutan Pedoman Penggunaan (Penulisan) Huruf Kapital / hurup besar Sesuai EYD (PUEBI)
10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata kiprah , menyerupai di, ke, dari, dan, yang, dan untuk .
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wapres serta Pejabat Lainnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
11. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata kiprah , seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk , yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia biro surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.
12. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur akronim nama gelar, pangkat, atau sapaan.
Misalnya:
S.H . sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra
M.A. master of arts
M.H um. magister humaniora
M.Si. magister sains
K.H. kiai haji
Hj. hajah
Mgr. monseigneur
Pdt. pendeta
Dg. daeng
Dt. datuk
R.A. raden ayu
St. sutan
Tb. tubagus
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara
13. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama kata penunjuk relasi kekerabatan , menyerupai bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang digunakan da-lam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”
“Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”
Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua abang dan adik saya sudah berkeluarga.
(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahk ah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
Referensi;
Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia, 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Demikian sekilas tentang Pedoman Penggunaan (Penulisan) Huruf Kapital / hurup besar Sesuai EYD (PUEBI). Semoga bermanfaat.
Demikian sekilas tentang Pedoman Penggunaan (Penulisan) Huruf Kapital / hurup besar Sesuai EYD (PUEBI). Semoga bermanfaat.