Pengertian Kemandirian Berguru Siswa Dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Mewujudkan Kemandirian Belajar Siswa
Pengertian Kemandirian Belajar
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian mandiri adalah keadaan yang sanggup berdiri sendiri; tidak tergantung pada orang lain. Sedangkan pengertian Kemandirian adalah hal atau keadaan sanggup berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

Pengertian mandiri  diartian sebagai sikap untuk tidak menggantungkan keputusan kepada orang lain. Sedangkan pengertian Kemandirian dapat diartikan sebagai sikap (perilaku) dan mental yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, benar, dan bermanfaat; berusaha melaksanakan segala sesuatu dengan jujur dan benar atas dorongan dirinya sendiri dan kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan hak dan kewajibannya, sehingga sanggup menuntaskan masalah-masalah yang dihadapinya; serta bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambilnya melalui aneka macam pertimbangan sebelumnya.

Pengertian mandiri berarti bisa bertindak sesuai keadaan tanpa meminta atau tergantung pada orang lain. Mandiri ialah dimana seseorang mau dan bisa mewujudkan kehendak/keinginan dirinya yang terlihat dalam tindakan/perbuatan konkret guna menghasilkan sesuatu (barang/jasa) demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya (Antonius,2002:145).


===========================================




===========================================

Pengertian  Kemandirian menurt Eddy Wibwo (1992:69)) ialah sebagai tingkat perkembangan seseorang dimana ia bisa berdiri sendiri dan mengandalkan kemampuan dirinya sendiri dalam melaksanakan aneka macam kegiatan dan menuntaskan aneka macam duduk kasus yang dihadapi.

Sedangkan Pengertian  Kemandirian Menurut Masrun (1986:8) ialah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melaksanakan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa pemberian dari orang lain, maupun berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, bisa menghipnotis lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan dari usahanya.

Pengertian Kemandirian secara psikologis dan mentalis yaitu keadaan seseorang yang dalam kehidupannya bisa memutuskan dan mengerjakan sesuatu tanpa pemberian dari orang lain. Kemampuan demikian hanya mungkin dimiliki kalau seseorang berkemampuan memikirkan dengan seksama wacana sesuatu yang dikerjakannya atau diputuskannya, baik dalam segi-segi manfaat atau keuntungannya, maupun segi-segi negatif dan kerugian yang akan dialaminya (Hasan Basri,2000:53). Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang semoga berhasil sesuai keinginan dirinya maka dibutuhkan adanya Kemandirian yang kuat.

Sedangkan pengertian Belajar diartikan sebagai suatu proses perjuangan yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan sikap yang gres secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan lingkungannya.

Pengertian Belajar menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004) merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman. Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004), Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat aneka macam unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku.

Pengertian Belajar Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) ialah proses yang dilakukan oleh insan untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara sedikit demi sedikit dan berkelanjutan mulai dari masa bayi hingga masa renta melalui rangkaian proses Belajar sepanjang hayat.

Sedangkan Pengertian Belajar  menurut Moeslichatoen aalah sebagai proses yang memuat terjadinya proses Belajar dan perubahan itu sendidri dihasilakan dari perjuangan dalam proses belajar.(AbdulHadis,2008:60).

Dengan demikian Pengertian Kemandirian Belajar siswa adalah Belajar mandiri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain, siswa dituntut untuk mempunyai keaktifan dan inisiatif sendiri dalam belajar, bersikap, berbangsa maupun bernegara (Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 1990:13).

Pengertian Kemandirian Belajar siswa menurut Haris Mujiman (2005:1) ialah kegiatan Belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki. Penetapan kompetensi sebagai tujuan belajar, dan cara pencapaiannya – baik penetapan waktu belajar, daerah belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar, maupun penilaian Belajar – dilakukan oleh siswa sendiri. Di sini Kemandirian Belajar lebih  dimaknai sebagai perjuangan siswa untuk melaksanakan kegiatan Belajar yang didasari oleh niatnya untuk menguasai suatu kompetensi tertentu.

Pengertian Kemandirian Belajar siswa menurut Stephen Brookfield (2000:130-133) merupakan kesadaran diri, digerakkan oleh diri sendiri, kemampuan Belajar untuk mencapai tujuannya.

Pengertian Kemandirian Belajar siswa menurut Merriam & Caffarella (1999), merupakan proses dimana individu mengambil inisiatif dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sistem pembelajarannya Sedangkan berdasarkan Grieve (2003) Kemandirian Belajar adalah atribut personal, kesiapan psikologis seseorang dalam mengontrol atau bertanggung jawab dalam proses belajarnya.

Pengertian Kemandirian Belajar siswa menurut Knowles (1989) merupakan suatu proses Belajar dimana setiap siswa atau individu sanggup mengambil inisiatif, dengan atau tanpa pemberian orang lain, dalam hal mendiagnosa kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber-sumber Belajar (baik berupa orang maupun bahan), menentukan dan menerapkan seni administrasi Belajar yang sesuai bagi dirinya, serta mengevaluasi hasil belajarnya. Pendapat senada dikemukakan oleh Kozma, Belle dan Williams (1978), yang menyatakan Belajar mandiri sebagai suatu bentuk Belajar yang menawarkan kesempatan kepada siswa untuk menentukan: tujuan belajar, sumber-sumber Belajar dan kegiatan Belajar sesuai dengan kebutuhannya sendiri. Sedangkan berdasarkan Mocker & Spear (1984) Kemandirian Belajar adalah suatu proses dimana pelajar mengontrol sendiri proses pembelajarannya dan tujuan dari pembelajaran tersebut.

Sedangkan Pengertian Kemandirian Belajar  menurut Desi Susilawati, (2009:7-8) ditandai dengan: 1. Siswa berusaha untuk meningkatkan tanggung jawab dalam mengambil aneka macam keputusan. 2. Kemandirian dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang dan situasi pembelajaran. 3. Kemandirian bukan berarti memisahkan diri dari orang lain. 4. Pembelajaran berdikari sanggup mentransfer hasil belajarnya yang berupa pengetahuan dan keterampilan dalam aneka macam situasi. 5. Siswa yang Belajar mandiri sanggup melibatkan aneka macam sumber daya dan acara menyerupai membaca sendiri, Belajar kelompok, latihan dan kegiatan korespondensi. 6. Peran efektif guru dalam Belajar mandiri masih dimungkinkan menyerupai berdialog dengan siswa, mencari sumber, mengevaluasi hasil dan menyebarkan berfikir kritis. 7. Beberapa institusi pendidikan menemukan cara untuk menyebarkan Belajar mandiri melalui acara pembelajaran terbuka.

Adapaun Pengertian Kemandirian Belajar  menurut Gibbons (2002) merupakan peningkatan dalam pengetahuan, kemampuan, atau perkembangan individu dimana individu menentukan dan menentukan sendiri tujuan dalam pembelajaran, serta berusaha memakai metode – metode yang mendukung kegiatannya.
Sementara itu, Pengertian Kemandirian Belajar  menurut Cyril Kesten (1992), sebagai suatu bentuk Belajar dimana peBelajar (dalam hubungannnya dengan orang lain) sanggup menciptakan keputusankeputusan penting yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya sendiri. Baumgartner (2003) juga menyatakan bahwa Belajar mandiri ialah sistem Belajar mandiri dimana individu mengambil langkah untuk memutuskan apa, kapan dan bagaimana cara belajar. Pannen dkk (2000) menegaskan bahwa ciri utama dalam Belajar mandiri bukanlah ketiadaan guru atau sobat sesama siswa, atau tidak adanya pertemuan tatap muka di kelas. Menurutnya, yang menjadi ciri utama dalam Belajar mandiri ialah adanya pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan proses Belajar yang tidak tergantung pada faktor guru, teman, kelas dan lain-lain.

Pengertian Kemandirian Belajar  menurut Gibbons (2002) bekerjasama dengan metacognition. Metacognition ialah pemikiran seorang individu wacana pikirannya, memikirkan apa yang diketahui, apa yang dilakukan dan apa yang dipikirkan. Menurut Hacker, Dunlosky, dan Graesser (1998), metacognition fokus terhadap pemahaman individu mengenai regulasi dirinya, yang menjadi hal penting dalam pemikirannya. Di dalam Kemandirian belajar, individu Belajar tentang pemikirannya, menciptakan planning dan mengambil tindakan. Individu memikirkan inspirasi untuk sanggup mengambil keputusan yang baik dan memikirkan keputusan semoga mendapatkan hasil yang diharapkan. Individu juga memikirkan proses – proses yang akan mereka jalani, solusi dari duduk kasus yang dihadapi dan seni administrasi untuk menyebarkan kemampuannya. Kemandirian Belajar dapat menyebarkan kompetensi dari metacognitive.

Pengertian Kemandirian Belajar  menurut Deming (1994) merupakan proses yang ditandai dengan kegiatan yang direncanakan, dikerjakan, dipelajari, dan dilakukan (plan, do, study, act). Proses Belajar mandiri ialah suatu metode yang melibatkan siswa dalam tindakan – tindakan yang mencakup beberapa langkah, dan menghasilkan baik hasil yang tampak maupun yang tidak tampak. Proses ini disebut dengan pembelajaran mandiri.

Menurut Johnson (2009), pembelajaran berdikari memberi kebebasan kepada siswa untuk menemukan bagaimana kehidupan akademik sesuai dengan kehidupan mereka sehari – hari. Pelajar mengambil keputusan sendiri dan mendapatkan tanggung jawab untuk itu. Pelajar juga mengatur, menyesuaikan tindakna mereka untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Proses Belajar mandiri ini menawarkan siswa kesempatan yang luar biasa untuk mempertajam kesadaran mereka akan lingkungan mereka. Pembelajaran berdikari memungkinkan siswa untuk menciptakan pilihan – pilihan positif wacana bagaimana pelajar akan mengatasi kegelisahan dan kekacauan dalam kehidupansehari – hari. Pola ini memungkinkan siswa bertindak berdasarkan inisiatis mereka sendiri untuk membentuk lingkungan (Johnson, 2009).

Kemandirian Belajar adalah kondisi aktifitas Belajar yang berdikari tidak tergantung pada orang lain, mempunyai kemauan, inisiatif serta bertanggung jawab sendiri dalam menuntaskan duduk kasus belajarnya. Kemandirian Belajar akan terwujud apabila siswa aktif mengontrol sendiri segala sesuatu yang dikerjakan, mengevaluasi dan selanjutnya merencanakan sesuatu yang lebih dalam pembelajaran yang dilalui dan siswa juga mau aktif dalam proses pembelajaran.


Menggali Ciri Kemandirian Belajar Siswa
Ciri-ciri Kemandirian Belajar
Siswa atau penerima didik yang mempunyai Kemandirian Belajar dapat dilihat dari kegiatan belajarnya, ia tidak perlu disuruh untuk Belajar serta mempunyai inisiatif dalam belajar. Untuk mengetahui apakah siswa itu mempunyai Kemandirian Belajar maka perlu diketahui ciri-ciri Kemandirian belajar.

Spancer dan Koss, merumuskan ciri-ciri kemandirian berdikari sebagai berikut: 1)   Mampu mengambil inisiatif. 2)   Mampu mengatasi masalah. 3)   Penuh ketekunan. 4)   Memperoleh kepuasan dari hasil usahanya. 5)   Berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa pemberian orng lain.

Anton Sukarno (1989:64) menyebutkan siswa atau penerima didk yang mempunyai ciri-ciri Kemandirian Belajar ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: 1) Siswa merencanakan dan menentukan kegiatan Belajar sendiri 2) Siswa berinisiatif dan memacu diri untuk Belajar secara terus menerus 3) Siswa dituntut bertanggung jawab dalam Belajar 4) Siswa Belajar secara kritis, logis, dan penuh keterbukaan 5) Siswa Belajar dengan penuh percaya diri

Sedangkan berdasarkan Hiemstra (1991), siswa atau penerima didk yang memiilki Kemandirian belajar.memiliki cirri-ciri: a) Siswa tersebut mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan keputusan yang bekerjasama dengan perjuangan pembelajaran b) Belajar mandiri merupakan karakteristik yang sanggup dipakai setiap individu dalam setiap situasi c) Belajar mandiri bukan mengisolasi diri individu dengan orang lain d) Individu yang mempunyai Kemandirian Belajar mampu untuk “transfer learning”, baik pengetahuan maupun keahlian (skill) dari satu situasi ke situasi yang lain menyerupai berpartisipasi dalam grup, latihan – latihan, obrolan secara elektronik, dan aktifitas – aktifitas menulis. e) Peran efektif dari guru di dalam Belajar mandiri terjadi, menyerupai melaksanakan obrolan dengan pelajar, melihat sumber pengetahuan yang aman, mengevaluasi hasil yang ada, dan berpikir secara kritis. f) Beberapa institusi pendidikan menemukan cara yang sanggup mendukung Kemandirian Belajar seperti acara pendidikan terbuka, pemilihan pendidikan bagi individu, dan acara penemuan lainnya.

Adapun ciri-ciri Kemandirian Belajar menurut Sardiman sebagaimana dikutip oleh Ida Farida Achmad (2008:45) meliputi: 1) Adanya kecenderungan untuk berpendapat, berperilaku dan bertindak atas kehendaknya sendiri 2) Memiliki keinginan yang berpengaruh untuk mencapai tujuan 3) Membuat perencanaan dan berusaha dengan ulet dan tekun untuk mewujudkan harapan  4) Mampu untuk berfikir dan bertindak secara kreatif, penuh inisiatif dan tidak sekedar menggandakan 5) Memiliki kecenderungan untuk mencapai kemajuan, yaitu untuk meningkatkan prestasi Belajar 6) Mampu menemukan sendiri wacana sesuatu yang harus dilakukan tanpa mengharapkan bimbingan dan tanpa pengarahan orang lain.

Ciri Kemandirian Belajar Menurut Thoha (1996)  ialah sebagai berikut: a) Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif. b) Tidak gampang terpengaruh oleh pendapat orang lain. c) Tidak lari atau menghindari masalah. d) Memecahkan duduk kasus dengan berfikir yang mendalam. e) Apabila menjumpai duduk kasus dipecahkan sendiri tanpa meminta pemberian orang lain. f) Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain. g) Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan. h) Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.

Sementara berdasarkan Babari (2002) ciri-ciri Kemandirian adalah: a) Percaya diri b) Mampu bekerja sendiri c) Menguasai keahlian dan ketrampilan yang sesuai dengan kerjanya d) Menghargai waktu e) Bertanggung jawab


Menggali Faktor yang mempengaruhi Kemandirian Belajar
C.  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Umumnya  faktor yang menghipnotis Kemandirian Belajar .seseorang terbagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam individu dan faktor dari luar individu .atau faktor endogen atau factor internal.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar menurut Muhammad Nur Syam (1999 : 10), terbagi  dua factor. Pertama,  faktor internal yang ditandai dengan indikator tumbuhnya Kemandirian Belajar yang terpancar dalam fenomena antara lain: a. Sikap bertanggung jawab untuk melaksanakan apa yang dipercayakan dan ditugaskan b. Kesadaran hak dan kewajiban siswa disiplin akhlak yaitu kebijaksanaan pekerti yang menjadi tingkah laris c. Kedewasaan diri mulai konsep diri, motivasi hingga berkembangnya pikiran, karsa, cipta dan karya (secara berangsur) d. Kesadaran menyebarkan kesehatan dan kekuatan jasmani, rohani dengan masakan yang sehat, kebersihan dan olahraga e. Disiplin diri dengan mematuhi tata tertib yang berlaku, sadar hak dan kewajiban, keselamatan kemudian lintas, menghormati orang lain, dan melaksanakan kewajiban. Kedua faktor Eksogen atau faktor eksternal.  Faktor ini berasal dari luar menyerupai keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor ini sebagai pendorong kedewasaan dan Kemandirian Belajar meliputi: potensi jasmani rohani yaitu badan yang sehat dan kuat, lingkungan hidup, dan sumber daya alam, sosial ekonomi, keamanan dan ketertiban yang mandiri, kondisi dan suasana keharmonisan dalam dinamika positif atau negatif sebagai peluang dan tantangan mencakup tatanan budaya dan sebagainya secara komulatif.

Sedangkan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar  siswa Menurut Meichenbaum Biemiller, (1998), adalah: a) Sumber sosial, yaitu orang remaja yang berada di lingkungan siswa menyerupai orang tua, pelatih, anggota keluarga dan guru. Orang remaja ini sanggup mengkomunikasikan nilai Kemandirian Belajar dengan modelling, menawarkan arah dan mengatur sikap yang akan dimunculkan. b) Sumber yang kedua ialah mempunyai kesempatan untuk melatih Kemandirian belajar. Siswa yang secara konstan selalu diatur secara pribadi oleh orang renta dan guru tidak sanggup membangun ketrampilannya untuk sanggup Belajar secara berdikari alasannya ialah lemahnya kesempatan yang mereka punya.

Dengan demikian sanggup disimpulkan bahwa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar  terdiri dari ialah factor internal dan faktor eksternal. Faktor internal Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar siswa ialah disiplin, percaya diri, motivasi, inisiatif, dan tanggung jawab. Oleh alasannya ialah itu siswa sering dikatakan mempunyai Kemandirian Belajar apabila mempunyai sifat percaya diri, motivasi, inisiatif, disiplin dan tanggung jawab.

Sumber bacaaan:

Anton Sukarno.(1999). Ciri-Ciri Kemandirian Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Jacob Utomo. (1980). Kemandirian Belajar Siswa Perlu Ditingkatkan. Jakarta: Bumi Aksara.

Rosnida. (2007). Kemandirian Dalam Perilaku. Jakarta: Bumi Aksara

Thursan Hakim. (2006). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.

http://eprints.uny.ac.id/9567/2/bab%202%20-%20NIM%2008108247088.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30170/4/Chapter%20II.pdf



= Baca Juga =



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel